Tugas

Tampilkan postingan dengan label Teori Organisasi Umum 2. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Teori Organisasi Umum 2. Tampilkan semua postingan

Senin, 13 Mei 2013

Budaya Organisasi


Pengertian Budaya Organisasi - Manusia adalah makhluk yang berbudaya, setiap aktifitasnya mencerminkan sistem kebudayaan yang berintegrasi dengan dirinya, baik cara berpikir, memandang sebuah permasalahan. Pengambilan keputusan dan lain sebagainya.

Budaya Organisasi Menurut Para Ahli- Kata budaya (Culture) sebagai suatu konsep berakar dari kajian atau disiplin ilmu Antropologi ; yang oleh Killman . et. Al (dalam Nimran, 2004 : 134) diartikan sebagai Falsafah, ideologi, nila-nilai, anggapan, keyakinan, harapan, sikap dan norma yang dimiliki bersama dan mengikat suatu masyarakat.


Kini konsep tersebut telah pula mendapat tempat dalam perkembangan ilmu perilaku organisasi, dan menjadi bahasan yang penting dalam literatur ilmiah dikedua bidang itu dengan memakai istilah budaya organisasi


Menurut Robbins  (1999 : 282) semua organsasi mempuyai budaya yang tidak tertulis yang mendefinisikan standar-standar perilaku yang dapat diterima dengan baik maupun tidak untuk para karyawan. Dan proses akan berjalan beberapa bulan, kemudian setelah itu kebanyakan karyawan akan memahami budaya organiasi mereka seperti, bagaimana berpakaian untuk kerja dan lain sebagainya

Gibson (1997 : 372) mendefinisikan budaya organisasi sebagai sistem yang menembus nilai-nilai, keyakinan, dan norma yang ada disetiap organisasi. Kultur organisasi dapat mendorong atau menurunkan efektifitas tergantung dari sifat nilai-nilai, keyakinan dan norma-norma yang dianut


Tingkatan Budaya Organisasi 

Dalam mempelajari budaya organisasi ada beberapa tingkatan budaya dalam sebuah organisasi,, dari yang terlihat dalam perilaku (puncak) sampai pada yang tersembunyi. Schein (dalam Mohyi 1996: 85) mengklasifikasikan budaya organisasi dalam tiga kelas, antara lain :

1.    Artefak 
Artefak merupakan aspek-aspek budaya yang terlihat. Artefak lisan, perilaku, dan fisik dalam manifestasi nyata dari budaya organisasi

2.    Nilai-nilai yang mendukung
Nilai adalah dasar titik berangka evaluasi yag dipergunakan anggota organisasi untuk menilai organisasi, perbuatan, situasi dan hal-hal lain yag ada dalam organisasi

3.    Asumsi dasar
Adalah keyakinan yang dimiliki anggota organisasi tentang diri mereka sendiri, tentang orang lain dan hubungan mereka dengan orang lain serta hakekat organisasi mereka

Sementara Lundberg (dalam Mohyi, 1999:196)dalam studinya yang melanjutkan penelitian (pendapat) Schein dan menjadikan tingkatan budaya organisasi sebagai topik utama mengklasifikasikan budaya organisasi dalam empat kelas, yaitu

1)    Artefak
Artefak merupakan aspek-aspek budaya yang terlihat. Artefak lisan, perilaku, dan fisik dalam manifestasi nyata dari budaya organisasi

2)    Perspektif
Perspektif adalah aturan-aturan dan norma yag dapat diaplikasikan dalam konteks tertentu, misalnya untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi, cara anggota organisasi mendefinisikan situasi-siatuasi yang muncul. Biasanya anggota menyadari perspektif ini.

3)    Nilai
Nilai ini lebih abstrak dibanding perspektif, walaupun sering diungkap dalam filsafat organisasi dalam menjalankan misinya

4)    Asumsi
Asumsi ini seringkali tidak disadari lebih dalam dari artefak, perspektif dan nilai 


Sumber Budaya Organisasi


Pendiri organisasi
Pendiri sering disebut memiliki kepribadian dinamis, nilai yang kuat, dan visi yang jelas tentang bagaimana organisasi seharusnya. Pendiri mempunyai peranan kunci dalam menarik karyawan. Sikap dan nilai mereka siap diteruskan kepada karyawan baru. Akibatnya, pandangan mereka diterima oleh karyawan dalam organisasi, dan tetap dipertahankan sepanjang pendiri berada dalam organisasi tersebut, atau bahkan setelah pendirinya meninggalkan organisasi.
Pengalaman organisasi menghadapi lingkungan eksternal
Penghargaan organisasi terhadap tindakan tertentu dan kebijakannya mengarah pada pengembangan berbagai sikap dan nilai.
Karyawan, hubungan kerja
Karyawan membawa harapan, nilai, sikap mereka ke dalam organisasi. Hubungan kerja mencerminkan aktivitas utama organisasi yang membentuk sikap dan nilai. Jadi budaya organisasi sering dibentuk oleh pengaruh orang-orang yang mendirikan organisasi tersebut, oleh lingkungan eksternal di mana organisasi beroperasi, dan oleh karyawan serta hakikat dari organisasi tersebut.


Fungsi budaya pada umumnya sukar dibedakan dengan fungsi budaya kelompok atau budaya organisasi, karena budaya merupakan gejala sosial. Menurut Ndraha (1997 : 21) ada beberapa fungsi budaya, yaitu :
  1. Sebagai identitas dan citra suatu masyarakat
  2. Sebagai pengikat suatu masyarakat
  3. Sebagai sumber
  4. Sebagai kekuatan penggerak
  5. Sebagai kemampuan untuk membentuk nilai tambah
  6. Sebagai pola perilaku
  7. Sebagai warisan
  8. Sebagai pengganti formalisasi
  9. Sebagai mekanisme adaptasi terhadap perubahan
  10. Sebagai proses yang menjadikan bangsa kongruen dengan negara sehingga terbentuk nation – state

Sedangkan menurut Robbins (1999:294) fungsi budaya didalam sebuah organisasi adalah :
  1. Budaya mempunyai suatu peran menetapkan tapal batas
  2. Budaya berarti identitas bagi suatu anggota organisasi
  3. Budaya mempermudah timbulnya komitmen
  4. Budaya meningkatkan kemantapan sistem sosial


Membangun dan Membina Budaya Organisasi

Kebiasaan pada saat ini, tradisi, dan cara-cara umum untuk melaksanakan pekerjaan kebanyakan berasal dari apa yang telah dilaksanakan sebelumnya dan tingkat keberhasilan dari usaha-usaha yang telah dilakukan. Ini membawa kita kepada sumber utama dari budaya sebuah organisasi yaitu para pendirinya

Para pendiri organisasi secara tradisional mempunyai dampak yang penting dalam pembentukan budaya awal organisasi, karena para pendiri tersebut adalah orang-orang yang mempunyai ide awal, mereka juga biasanya mempunyai bias tentang bagaimana ide-ide tersebut harus dipenuhi. Menurut Robbins (1999: 296) Budaya organisasi merupakan hasil dari interaksi antara 
  1. Bias dan asumsi pendirinya
  2. Apa yang telah dipelajari oleh para anggota pertama     organisasi, yang dipekerjakan oleh pendiri

Tahapan-tahapan pembangunan budaya organisasi dapat diidentifikasikan sebagai berikut : (Nimran ,  2004: 137)
  1. seseorang (biasanya pendiri) datang dengan ide atau gagasan tentang sebuah usaha baru
  2. pendiri membawa orang-orang kunci yang merupakan para pemikir, dan menciptakan kelompok inti yang mempunyai visi yang sama dengan pendiri
  3. kelompok inti memulai serangkaian tindakan untuk menciptakan organisasi, mengumpulkan dana, menentukan jenis dan tempat usaha dan lain sebagainya
  4. orang-orang lain dibawa kedalam organisasi untuk berkarya bersama-sama dengan pendiri dan kelompok inti, memulai sebuah sejarah bersama

Begitu juga Nimran (2004: 138) menulis bahwa pembinaan budaya organisasi dapat dilakukan dengan serangkaian langkah sosialisasi berikut :
  1. seleksi pegawai yang obyektif
  2. penempatan orang dalam pekerjaannya yang sesuai dengan kemampuan dan bidangnya (the right man on the place)
  3. perolehan dan peningkatan kemahiran melalui pengalaman
  4. pengukuran prestasi dan pemberian imbalan yang sesuai
  5. penghayatan akan nilai-nilai kerja atau lainnya yang penting
  6. cerita-cerita dan faktor organisasi yang menumbuhkan semangat dan kebanggaan
  7. pengakuan dan promosi bagi karyawan yang berprestasi

Menjaga dan Mempertahankan Budaya Organisasi
Tiga kekuatan yang memainkan peran penting dalam mempertahankan budaya :
1.Proses seleksi
2.Tindakan manajemen puncak
3.Metoda sosialisasi (proses adaptasi karyawan pada budaya organisasi) :- prearrival stage (tahap prakedatangan) : periode pembelajaran dimana prosessosialisasi dilakukan sebelum karyawan baru bergabung dalam organisasi- encounter stage (tahap perjumpaan) : proses sosialisasi dimana karyawan barumelihat bagaimana budaya organsasi yang sesungguhnya, gap (kesenjangan) yangterjadi, dan kenyataan yang ada- metamorphosis stage (tahap metamorfosis) : proses sosialisasi dimana karyawanbaru berubah dan menyesuaikan diri dengan pekerjaan, kelompok kerja, danorganisasi


Sumber :

Selasa, 23 April 2013

Tugas ke2 Semester 4

PENGERTIAN KOMUNIKASI

Secara harafiah, komunikasi berasal dari Bahasa Latin: COMMUNIS yang berarti keadaan yang biasa, membagi. Dengan kata lain, komunikasi adalah sutu proses di dalam upaya membangun saling pengertian. Dalam suatu organisasi biasanya selalu menekankan bagaimana pentingnya sebuah komunikasi antar anggota organisasi untuk menekan segala kemungkinan kesalahpahaman yang bisa saja terjadi.




Berikut ini adalah definisi serta penjelasan mengenai komunikasi menurut beberapa ahli:

# PALO ALTO
Ketika dua orang sedang bersama, mereka berkomunikasi secara terus menerus karena mereka tidak dapat berperilaku. PALO ALTO sangat percaya bahwa seseorang tidak dapat tidak berkomunikasi.

# HIMSTREET & BATY
Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu sistem yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyak-sinyal, maupun perilaku atau tindakan.

# BOVEE
Komunikasi adalah suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan.

# LASWELL
Komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa mengatakn apa dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa.

# CARL I. HOVLAND
Komunikasi adalah proses dimana seseorang individu atau komunikator mengoperkan stimulan biasanya dengan lambang-lambang bahasa (verbal maupun non verbal) untuk mengubah tingkah laku orang lain.

# THEODORSON & THEDORSON
Komunikasi adalah penyebaran informasi, ide-ide sebagai sikap atau emosi dari seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol-simbol.

# EDWIN  EMERY
Komunikasi adalah seni menyampaikan informasi, ide dan sikap seseorang kepada orang lain.

# DELTON E, Mc FARLAND
Komunikasi adalah suatu proses interaksi yang mempunyai arti antara sesama manusia.

# WILLIAM ALBIG
Komunikasi adalah proses sosial, dalam arti pelemparan pesan/lambang yang mana mau tidak mau akan menumbuhkan pengaruh pada semua proses dan berakibat pada bentuk perilaku manusia dan adat kebiasaan.

# CHARLES H. COOLEY
Komuniksi berarti suatu mekanisme hubungan antar manusia dilakukan dengan mengartikan simbol secara lisan dan membacanya melalui ruang dan menyimpan dalam waktu.

# A. WINNET
Komunikasi merupakan proses pengalihan suatu maksud dari sumber kepada penerima, proses tersebut merupakan suatu seri aktivitas, rangkaian atau tahap-tahap yang memudahkan peralihan maksud tersebut.

# KARFRIED KNAPP
Komunikasi merupakan interaksi antar pribadi yang menggunakan sistem simbol linguistik, seperti sistem simbol verbal (kata-kata) dan non verbal. Sistem ini dapat disosialisasikan secara langsung / tatap muka atau melalui media lain (tulisan, oral, dan visual).

ARTI PENTING KOMUNIKASI

Komunikasi adalah suatu proses atau kegiatan penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Komunikasi adalah prasyarat kehidupan manusia. Kehidupan manusia akan tampak hampa apabila tidak ada komunikasi. Karena tanpa komunikasi, interaksi antar manusia, baik secara perorangan, kelompok, ataupun organisasi tidak mungkin dapat terjadi. Dua orang dikatakan melakukan interaksi apabila masing-masing melakukan aksi dan reaksi. Aksi dan reaksi dilakukan manusia baik secara perorangan, kelompok, atau organisasi.




Sebagai makhluk sosial, kita tidak bisa menghindar dari tindakan komunikasi menyampaikan dan menerima pesan dari dan ke orang lain. Tindakan komunikasi ini terus menerus terjadi selama proses kehidupannya. Prosesnya berlangsung dalam berbagai konteks baik fisik, psikologis, maupun sosial, karena proses komunikasi tidak terjadi pada sebuah ruang kosong. Pelaku proses komunikasi adalah manusia yang selalu bergerak dinamis. Komunikasi menjadi penting karena fungsi yang bisa dirasakan oleh pelaku komunikasi tersebut. Melalui komunikasi seseorang menyampaikan apa yang ada dalam benak pikirannya dan perasaan hati nuraninya kepada orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Melalui komunikasi seseorang dapat membuat dirinya tidak merasa terasing atau terisolasi dari lingkungan di sekitarnya.

JENIS DAN PROSES KOMUNIKASI

Jenis-Jenis Komunikasi
  • Komunikasi intrapersonal
Komunikasi yang dilakukan oleh satu orang saja atau pada diri sendiri, sepertihalnya ketika sedang menghayal, seolah olah kita sedang berkomunikasi dengan diri kita sendiri.
  • Komunikasi Interpersonal
Komunikasi yang dilakukan oleh lebih dari satu orang biasanya jenis komunikasi seperti ini dilakukan oleh dua orang secara tatap muka walupun terkadang tidak dilakukan secara tatap muka, komunikasi seperti ini merupakan komunikasi yang lebih efektif karena melalui komunikasi yang seperti ini kita dapat menyampaikan pesan dan dapat berinteraksi satu sama lain, sehingga menghasilkan makna.
  • Komunikasi dalam kelompok kecil
Komunikasi yang dilakukan dalam suatu kelompok kecil, seperti halnya dalam sebuah organisasi yang anggotanya hanya berjumlah sedikit, komunikasi seperti ini dilakukan lebih dari dua orang tetapi didalam ruang lingkup yang kecil, dimana dsetiap individunya memiliki pandangan dari setiap pesan yang sampaikan.
  • Komunikasi Publik
Komunikasi yang dilakukan dalam ruang lingkup yang lebih besar, komunikasi yang terjadi pun menjadi lebih kompleks, karena setiap individunya memiliki pandangan yang berbeda dari pesan yang telah disampaikan, sehingga di dalam komunikasi jenis ini banyak dari tiap individunya yang memberikan pendapat yang berbeda, karena masing-maing dari individunya memiiki makna yang berbeda dari pesan yang disampaikan.
  • Komunikasi Massa
Komunikasi jenis ini berlangsung pada ruang lingkup yang lebih besar dari jenis-jenis komunikasi sebelumnya, biasanya perilaku komunikasi jenis ini dilakukan melalui sebuah perantara biasanya dilakukan melalui sebuah media, bisa berupa surat kabar, televisi, radio, dan lain-lain. Dalam perilaku komunikasi ini individu yang terlibat tidak saling mengenal, perilaku komunikasi jenis ini dapat dibilang kurang efektif karena dari pesan yang disampaikan akan menimbulkan banyak makna karena individu yang terlibat disini banyak sekali, sehingga pendeskripsian dari pesan yang disampaikan akan memberikan makna yang berbeda-beda.
  • Menganalisis Perilaku Komunikasi
Disini kita mencoba menganalisis perilaku komunikasi yang kita lakukan di dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang bermacam-macam, yang bertujuan untuk mengetahui sebarapa pahamkah diri kita tentang perilaku komunikasi yang telah kita lakukan. Metode yang dilakukan bisa bermacam-macam salah satunya dengan mempersentasekan kegiatan komunikasi yang dilakukan.


PROSES KOMUNIKASI

Komunikasi merupakan suatu proses yang mempunyai komponen dasar  sebagai berikut :


Pengirim pesan, penerima pesan  dan  pesan

Semua fungsi manajer melibatkan  proses komunikasi. Proses komunikasi dapat dilihat pada skema dibawah ini :  



Diagram Proses Komunikasi

1. Pengirim pesan (sender) dan isi pesan/materi

Pengirim pesan adalah orang yang mempunyai ide  untuk disampaikan kepada seseorang dengan harapan   dapat dipahami oleh orang yang menerima pesan sesuai dengan yang dimaksudkannya. Pesan adalah informasi yang akan disampaikan  atau diekspresikan  oleh pengirim pesan.  Pesan dapat verbal atau non verbal dan pesan akan efektif bila diorganisir secara baik dan jelas.

      Materi pesan dapat berupa :
  • Informasi
  • Ajakan
  • Rencana kerja
  • Pertanyaan dan sebagainya
2. Simbol/ isyarat

Pada tahap ini pengirim pesan membuat kode atau simbol sehingga pesannya dapat       dipahami oleh  orang lain. Biasanya seorang manajer menyampaikan pesan dalam bentuk kata-kata, gerakan anggota badan, (tangan, kepala, mata dan bagian muka lainnya). Tujuan  penyampaian pesan adalah untuk mengajak, membujuk, mengubah sikap, perilaku atau menunjukkan arah tertentu.

3. Media/penghubung

Adalah alat untuk penyampaian pesan seperti ; TV, radio surat kabar,  papan pengumuman, telepon dan lainnya. Pemilihan media ini dapat dipengaruhi oleh isi pesan  yang akan disampaikan, jumlah penerima pesan, situasi dsb.

4. Mengartikan kode/isyarat

Setelah  pesan diterima  melalui indera (telinga, mata dan seterusnya) maka  si penerima pesan  harus dapat mengartikan  simbul/kode dari pesan tersebut, sehingga dapat dimengerti /dipahaminya.

5. Penerima pesan

Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan  dari sipengirim  meskipun dalam bentuk code/isyarat  tanpa mengurangi arti pesan  yang dimaksud oleh pengirim

6. Balikan (feedback)

Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi  kesan dari penerima pesan dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak akan tahu dampak pesannya terhadap sipenerima pesan Hal ini penting  bagi manajer atau pengirim pesan untuk mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman yang benar dan tepat. Balikan dapat disampaikan oleh penerima pesan atau orang lain yang bukan penerima pesan. Balikan yang disampaikan oleh penerima pesan pada umumnya merupakan balikan langsung  yang mengandung pemahaman atas pesan tersebut dan sekaligus merupakan apakah pesan itu akan dilaksanakan atau tidak.

Balikan yang diberikan oleh orang lain  didapat dari pengamatan pemberi balikan  terhadap perilaku maupun ucapan penerima pesan. Pemberi balikan  menggambarkan perilaku penerima pesan  sebagai reaksi  dari pesan  yang diterimanya. Balikan bermanfaat untuk memberikan informasi, saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan dan membantu untuk menumbuhkan  kepercayaan serta keterbukaan diantara komunikan, juga balikan dapat memperjelas persepsi.

7. Gangguan

Gangguan bukan merupakan bagian dari proses komunikasi  akan tetapi mempunyai pengaruh dalam  proses komunikasi, karena pada setiap situasi hampir selalu ada hal yang mengganggu kita. Gangguan adalah  hal yang  merintangi atau menghambat  komunikasi  sehingga penerima salah menafsirkan pesan  yang diterimanya.

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

Komunikasi adalah dasar kita untuk berinteraksi dengan orang lain, sebagai makhluk sosial, setiap waktu dan setiap kesempatan, kita akan selalu berhubungan dengan orang lain. Dimanapun kita berada, dilingkungan sosial apapun, lingkungan perusahaan swasta maupun pemerintahan, berkomunikasi dengan orang lain sangatlah penting.

Komunikasi antar manusia bukan hanya sekedar bicara/sekedar menulis/sekedar saling menyapa, komunikasi adalah tentang bagaimana kita memahami orang lain seutuhnya, sehingga kita saling mengerti apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan orang lain. Kemudian bisa memanfaatkannya untuk kepentingan bersama.




Orang-orang kebanyakan [saya mungkin termasuk didalamnya] cenderung menjadikan komunikasi sebagai alat semata, tanpa berusaha melihat dan memahami orang lain secara lebih utuh, sehingga seringkali terjadi ketidak sesuaian antara fakta dan apa yang diinginkan/diucapkan, penyebabnya adalah karena komunikasi yang tidak efektif, sehingga masing-masing berjalan tanpa arah, tanpa tujuan.

Apalagi jika kita berada dalam organisasi yang berisi bermacam-macam individu dengan karakter yang berbeda-beda. Ditambah dengan tingkat pendidikan dan pemahaman yang juga berbeda, niscaya kemampuan komunikasi menjadi salah satu senjata kita untuk bisa berhasil dan bekerja sama dengan orang lain.

Komunikasi yang baik dan efektif bisa terjalin jika kedua belah pihak bisa saling mengerti kelemahan dan mengakui kekurangan orang lain, dan menghargai kelebihan orang lain. Dengan demikian segala macam ego pribadi bisa dihilangkan, segala hambatan bisa diatasi, yang ada hanyalah keinginan untuk memahami orang lain seutuhnya, tanpa ada pamrih yang lain.

Setelah memahami orang lain, akan terbangun rasa saling percaya antar individu dalam satu lingkungan organisasi. Imbasnya adalah kerjasama yang baik bisa terjalin, segala hambatan teratasi, karena setiap individu memiliki semangat yang sama, semangat untuk membangun dan membantu orang lain.

Dengan komunikasi yang baik dan efektif, hubungan antar individu akan berkembang menjadi hubungan yang saling menguntungkan, bermanfaat bagi diri sendiri dan bagi orang lain.

Mulai dari sekarang, cobalah mengerti kelemahan orang lain, cobalah mengakui kelebihan orang lain, jadikan itu dasar kita berkomunikasi dengan orang lain.

Sumber :
http://carapedia.com/pengertian_definisi_komunikasi_menurut_para_ahli_info487.html
http://khusnia.wordpress.com/pengantar-ilmu-komunikasi/arti-penting-komunikasi/
http://whuatt.blogdetik.com/2013/02/07/jenis-jenis-komunikasi/
http://mengerjakantugas.blogspot.com/2012/06/proses-komunikasi-pengirim-pesan.html
http://edukasi.kompasiana.com/2012/04/03/komunikasi-yang-efektif-447211.html